Tak sedikit orang yang mencemooh, merendahkan dan menghina Ningsih Tinampi. Terutama para praktisi paranormal yang mungkin merasa iri atau tidak suka dengan keberadaan Ningsih Tinampi. Mungkin saja mereka merasa tersaingi dan mulai khawatir jika nanti usaha mereka tak laku lagi karena banyaknya pasien Ningsih Tinampi.
Bahkan tanggapan negatif juga datang dari orang-orang yang mengaku alim dan menguasai ilmu agama. Mereka merasa paling benar dan berusaha mencari dalil ayat-ayat suci dan hadits yang pada intinya ingin menyatakan bahwa perbuatan Ningsih Tinampi itu musyrik, sesat tak boleh dilakukan.
Bagai Sekeping Uang Logam
Keberadaan Ningsih Tinampi ini seperti sekeping uang logam (koin) yang mana memiliki dua sisi yang berbeda, tergantung darimana sudut pandangnya. Di satu sisi, banyak yang memandang sebagai suatu perbuatan yang positif dan di sisi lain juga tak sedikit yang melihatnya sebagai sesuatu yang negatif.
Jika sudah begini bagaimana?
Memang beginilah dunia yang fana ini. Tidak ada kebenaran absolut dan semuanya bersifat relatif. Sebab kebenaran yang hakiki adalah milik Allah dan semua manusia akan menemukan kebenaran yang hakiki di alam akhirat nanti.
Mencari Kebenaran di dunia
Pertanyaan yang tentu muncul adalah apakah manusia bisa menentukan benar atau salah terkait dengan fenomena Ningsih Tinampi? Jawabnya adalah TIDAK BISA.
Mengapa demikian? Sederhana saja alasannya yaitu karena fenomena Ningsih Tinampi itu bagaikan mata uang logam yang memiliki 2 sisi yang berbeda.
Lalu bagaimana cara menyikapinya?
Begini, sebagai contoh misalnya ada orang melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, membuat orang lain menjadi sakit atau sengsara, maka jelas itu perbuatan jahat, dan sudah pasti keliru. Tidak perlu pakai dalil-dalil untuk memandangnya sebagai perbuatan jahat, sebab sudah nyata-nyata dapat dilihat dengan mata kepala.
Demikian juga jika ada orang yang bebuat baik, menolong sesama, membantu orang yang membutuhkan pertolongan, sudah tentu ini adalah perbuatan baik. Hal ini juga tak perlu lagi mencari dalil-dalil untuk meyakinkannya.
Tapi bagaimana jika ada orang yang di satu sisi dia berbuat yang benar dan di sisi lainnua dia berbuat salah?
Memposisikan diri
Bagaimana anda menentukan dimana posisi anda jika anda menyaksikan ada orang di satu sisi berbuat baik dan di disisi lain berbuat salah? Tergantung anda sendiri bukan? Mana yang bisa anda pakai sebagai ukuran?
Mampukah anda menimbang, mana yang lebih berat timbangannya antara perbuatan benar atau salah yang dilakukannya?
Dalam menyikapi hal seperti ini, yang terbaik adalah menjadi orang yang bijaksana. Berpikirlah dengan menggunakan hati yang bersih. Sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Perbuatan baik dan buruk selalu terjadi silih berganti selama manusia berada di dunia.
Ingatkah anda pada sebuah cerita dimana seorang perempuan yang dianggap hina sebab dirinya adalah seorang pelacur, namun Allah SWT kemudian mengangkat derajatnya sebagai ahli surga dan memasukkannya ke dalam Surga hanya karena perempuan itu memberi minum kepada seekor anjing yang hampir mati karena kehausan?
Betapa Allah Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebesar apapun dosa manusia, itu bagaikan sebutir pasir sedangkan maghfiroh dari Allah sebayak butiran pasir yang ada di padang pasir. Sungguh, pangampunan yang diberikan Allah jauh lebih besar dari segala dosa yang dilakukan oleh manusia.
Benarkah Tinampi Tinampi adalah Ahli Surga ?
Tak banyak yang memandang dari sudut ini. Ningsih Tinampi di sela-sela kesibukan dalam menyembuhkan pasien yang berobat, juga selalu menyempatkan waktu khusus untuk melakukan kegiatan sedekah. Ningsih Tinampi sudah berniat untuk bersedekah untuk membantu orang-orang miskin dan yang membutuhkan bantuan.
Secara rutin di rumahnya, Ningsih Tinampi mengundang tetangga dan orang-orang disekitarnya untuk berkumpul dan mengaji bersama, sekaligus Ningsih membagi-bagikan uang, sembako, pakaian dll kepada semua yang hadir. Tak hanya itu, Ningsih dan tim bahkan mencari tempat2 penampungan orang miskin dan panti-panti sosial, sekolah sekolah untuk diberikan bantuan. Ningsihpun mengaku, tak pernah menghitung dan membatasi uang yang disedekahkan. Berapapun jumlah orang yang didatanginya, sakan diberikan sumbangan.
Ningsih Tinampi tak bisa menahan kepedihan hatinya dan selalu menangis ketika berada di antara orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Ningsih memiliki karakter sebagaimana yang telah diajarkan oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW yaitu tak sanggup melihat penderitaan sesamanya.
Berdasarkan uraian diatas, video berikut ini sudah cukup sebagai bukti, bahwa Ningsih Tinampi adalah seorang ahli surga..
Bagikan video ini kepada sanak saudara dan handai taulan, agar dapat dipetik hikmahnya
Salam..
#donibastian
SEO Specialist, Ahli Optimasi SEO | Koi Expert, Professional Consultant, Ponds Bulder |
Credit, Banking and Finance