Betapa beratnya menanggung rasa bersalah. apalagi itu telah dilakukan kepada seseorang yang sangat dicintai. Sesuatu yang telah terjadi, tantu tak akan bisa diulangi lagi. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan bagi yang melakukan kesalahan adalah dengan meminta maaf.
Namun demikian, ada kalanya pernyataan minta maaf dari orang yang merasa bersalah tak bisa begitu saja diterima. Apalagi jika kesalahan yang diperbuatnya membuat sakit hati, malu atau bahkan merendahkan martabat diri dan keluarga.
Bagi pasangan kekasih yang sedang menjalani masa pacaran, yang harus selalu dilakukan adalah saling mengerti, memahami dan menjaga perasaan. Manakala salah satu pihak sampai merasa kecewa dan sakit hati, tentu akan membuatnya marah. Terutama jika yang teriris perasaannya adalah dari pihak perempuan. Tentu hal ini akan membuat hubungan menjadi renggang dan yang paling merasakan beban adalah pada pihak laki-laki.
Sebuah keasalahan yang dilakukan oleh laki-laki apalagi itu dengan sengaja, seperti misalnya melanggar janji atau komitmen, berselingkuh atau tidak memberi perhatian yang cukup, maka membuat piihak perempuan bisa saja merasa kecewa berat dan marah besar. Ucapan permintaan maafpun tak banyak berarti dan tak akan mampu menebus perasaannya yang sudah hancur.
Lalu apa yang harus dilakukan seorang laki-laki yang terlanjur melukai hati pacarnya dan permintaan maafnya pun juga ditolak?
Tentu hal ini akan membuat perasaan laki-laki menjadi kacau, galau dan bingung mau bagaimana. Bisa saja dia merasa bahwa dunia ini terasa gelap sebentar lagi kiamat.
Sebagaimana yang terjadi di Cina. Ada seorang laki-laki yang perasaannya sedang kacau balau karena telah menyakiti hati pacarnya, dan permintaan maafnya ditolak. Mungkin sudah tak ada cara lain yang dilakukan pria ini, agar kekasihnya bisa menerima permintaan maafnya.
Oleh sebab itu, diapun rela berlutut di keramaian umum agar kekasihnya percaya bahwa dirinya benar2 kehilangan cinta. Tidak tanggung-tangung, pria ini setiap hari hanya menjalani ritual berlutut demi berharap belas kasihan dari kekasihnya itu hingga selama 30 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh sekelompok komunitas sosial di kota Dongyin Propinsi Shandong.
Pria itu kemudian diajak untuk mengakhiri perbuatannya berlutut selama berhari-hari tersebut, dan mereka akan membantu untuk mencarikan solusinya. Pada awalnya pria itu menolak diajak bangun dari tempatnya berlutut, dan dia mengatakan bahwa dirinya akan terus berlutut sampai mati, jika kekasihnya tak mau memaafkannya. Itu dia lakukan itu sebagai cara untuk menebus semua kesalahan yang telah membuat kekasihnya pergi.
Ternyata memang benar apa kata Bryan Adams di dalam lirik lagunya, “Everything I do, I do it for you..”
SEO Specialist, Ahli Optimasi SEO | Koi Expert, Professional Consultant, Ponds Bulder |
Credit, Banking and Finance