Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Pantun

4 Langkah Membuat Pantun | Popmama.com

Ternyata cara membuat pantun itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Ya, jelas demikian, sebab dalam proses pembuatan sebuah pantun terdapat beberapa aturan tertentu.

Secara umum, pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdiri kedalam empat baris. Pada baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun mempunyai beragam makna, mulai dari sindiran, kritik, hingga ide-ide kreatif yang terkandung didalamnya.

Lain halnya dengan pantun nasihat yang berisikan ajaran-ajaran positif. Nah, untuk mempersingkat waktu mari kita langsung saja ke pembahasan intinya mengenai tips membuat pantun. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.

  1. Harus Memahami Karakter Pantun

Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi bahwa pada proses pembuatan pantun itu harus megikuti aturan-aturannya. Adapun mengenai karakteristik dari pantun yang harus kamu ketahui seperti berikut:

  • Setiap satu bait terdiri dari empat baris
  • Setiap kata harus terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Memiliki sajak atau berima “a-b-a-b”
  • Pada baris pertama dan kedua disebut dengan istilah sampiran
  • Pada baris ketiga dan keempat disebut dengan istilah isi.
  1. Menentukan Tema Pantun
Baca juga :  3 Cara Mudah Isi Kuota Internet Dengan Voucher Data Smartfren

Pada poin yang kedua ini, disarankan bagi kamu untuk memilih tema yang menarik. Setidaknya ada beberapa jenis tema pantun yang seperti kamu pilih, mulai dari tema politik, agama, percintaan, dan lain sebagainya.

  1. Membuat Dulu Isi Pantun

Sebenarnya di baris pertama dan kedua dalam pantun adalah sampiran, sementara pada baris ketiga dan keempat berupa isi. Untuk memudahkan proses pembuatan pantun, disarankan bagi kamu untuk menentukan dulu isi materi yang akan dibuat.

Setelah isinya dibuat, kamu bisa menentukan dan mengisi bagian sampiran pada baris pertama dan kedua dengan lebih mudah lho.

  1. Tentukan Sampiran

Walaupun penempatan sampiran ada di baris pertama dan kedua, namun pengisian kalimatnya lebih baik dilakukan setelah menentukan isi pantun tersebut. Dengan begitu, maka baris pertama dan kedua akan memiliki kesamaan rima (akhir bunyi) dengan baris ketiga dan keempat dalam pantun.

Berbagai Contoh Pantun yang Lucu

  1. Jalan-jalan ke rawa-rawa

Jika lelah duduk di pohon palm

Geli hati menahan tawa

Baca juga :  Tak Perlu Dalil, Cukup Video Ini Sebagai Bukti Ningsih Tinampi Ahli Surga

Melihat katak memakai helm

  1. Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan sepat nyangkut di jaring

Perut saki menahan tawa

Melihat gigi lompat ke piring

  1. Duduk manis di bibir pantai

Lihat gadis tiada dua

Masa muda kebanyakan santai

Sudah renta sulit tertawa

  1. Di kampung naik pedati

Di jalan melihat badut

Bajuri bersusah hati

Melihat perut semakin gendut

  1. Jalan-jalan ke pinggir empang

Menemukan katak di pinggir empang

Hati siapa yang tak bimbang

Kamu botak malah minta dikepang

  1. Pegununangan jalan berliku

Udara pegunungan sungguh enak

Senyuman tampak di wajah kakekku

Melihat cucu sedang berbedak

  1. Buah belimbing buah manggis

Buah coklat sebesar mempelam

Saya tertawa sambil menangis

Melihat si dia dikejar ayam

  1. Jalan-jalan ke kota Sumedang

Ada kambing memakan rumput

Anak-anak begitu senang

Melihat papanya bernyanyi dangdut

  1. Kalau ada sumur di ladang

Bolehkan kita menggosok gigi

Jika kamu sedang di warung Padang

Bolehkah kita ditraktir lagi

  1. Sungguh nikmat makan ketupat

Kiriman dari adik ipar

Aku anak kelas empat

Rajin belajar dan semakin pintar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.