Ternyata cara membuat pantun itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Ya, jelas demikian, sebab dalam proses pembuatan sebuah pantun terdapat beberapa aturan tertentu.
Secara umum, pantun merupakan bentuk puisi lama yang terdiri kedalam empat baris. Pada baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. Pantun mempunyai beragam makna, mulai dari sindiran, kritik, hingga ide-ide kreatif yang terkandung didalamnya.
Lain halnya dengan pantun nasihat yang berisikan ajaran-ajaran positif. Nah, untuk mempersingkat waktu mari kita langsung saja ke pembahasan intinya mengenai tips membuat pantun. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
- Harus Memahami Karakter Pantun
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi bahwa pada proses pembuatan pantun itu harus megikuti aturan-aturannya. Adapun mengenai karakteristik dari pantun yang harus kamu ketahui seperti berikut:
- Setiap satu bait terdiri dari empat baris
- Setiap kata harus terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
- Memiliki sajak atau berima “a-b-a-b”
- Pada baris pertama dan kedua disebut dengan istilah sampiran
- Pada baris ketiga dan keempat disebut dengan istilah isi.
- Menentukan Tema Pantun
Pada poin yang kedua ini, disarankan bagi kamu untuk memilih tema yang menarik. Setidaknya ada beberapa jenis tema pantun yang seperti kamu pilih, mulai dari tema politik, agama, percintaan, dan lain sebagainya.
- Membuat Dulu Isi Pantun
Sebenarnya di baris pertama dan kedua dalam pantun adalah sampiran, sementara pada baris ketiga dan keempat berupa isi. Untuk memudahkan proses pembuatan pantun, disarankan bagi kamu untuk menentukan dulu isi materi yang akan dibuat.
Setelah isinya dibuat, kamu bisa menentukan dan mengisi bagian sampiran pada baris pertama dan kedua dengan lebih mudah lho.
- Tentukan Sampiran
Walaupun penempatan sampiran ada di baris pertama dan kedua, namun pengisian kalimatnya lebih baik dilakukan setelah menentukan isi pantun tersebut. Dengan begitu, maka baris pertama dan kedua akan memiliki kesamaan rima (akhir bunyi) dengan baris ketiga dan keempat dalam pantun.
Berbagai Contoh Pantun yang Lucu
- Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika lelah duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
- Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan sepat nyangkut di jaring
Perut saki menahan tawa
Melihat gigi lompat ke piring
- Duduk manis di bibir pantai
Lihat gadis tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah renta sulit tertawa
- Di kampung naik pedati
Di jalan melihat badut
Bajuri bersusah hati
Melihat perut semakin gendut
- Jalan-jalan ke pinggir empang
Menemukan katak di pinggir empang
Hati siapa yang tak bimbang
Kamu botak malah minta dikepang
- Pegununangan jalan berliku
Udara pegunungan sungguh enak
Senyuman tampak di wajah kakekku
Melihat cucu sedang berbedak
- Buah belimbing buah manggis
Buah coklat sebesar mempelam
Saya tertawa sambil menangis
Melihat si dia dikejar ayam
- Jalan-jalan ke kota Sumedang
Ada kambing memakan rumput
Anak-anak begitu senang
Melihat papanya bernyanyi dangdut
- Kalau ada sumur di ladang
Bolehkan kita menggosok gigi
Jika kamu sedang di warung Padang
Bolehkah kita ditraktir lagi
- Sungguh nikmat makan ketupat
Kiriman dari adik ipar
Aku anak kelas empat
Rajin belajar dan semakin pintar.