Tag Hreflang untuk Situs Multibahasa

hreflang

Jika Anda memiliki situs multi bahasa, Anda perlu mengetahui apa itu tag hreflang dan cara menggunakannya. Hreflang merupakan atribut sederhana HTML namun penggunaannya bisa sangat menantang.

John Mueller dari Google pernah menge-tweet bahwa hreflang adalah salah satu aspek SEO paling kompleks karena kesulitannya.

Namun jangan berkecil hati karena sebenarnya hreflang tidak terlalu rumit untuk dipahami, maka dari itu akan kami jelaskan apa itu hreflang.

Apa itu atribut tag hreflang?

Hreflang adalah atribut HTML yang digunakan untuk memberi tahu Google bahasa mana dan letak geografis yang Anda targetkan pada laman tertentu, sehingga mesin telusur dapat menyajikan hasil tersebut kepada pengguna yang menelusuri dalam bahasa dan letak geografis tersebut.

Contoh kode :

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com” hreflang=”en-us” />

Apa itu rel=”alternate” hreflang=”x”?

Diperkenalkan oleh Google pada bulan Desember 2011, atribut hreflang memungkinkan Anda untuk menunjukkan kepada mesin telusur apa hubungan antara halaman web dalam bahasa alternatif. Ini berguna saat Anda membuat konten yang khusus untuk pemirsa lokal. Atribut hreflang memberikan sinyal ke mesin telusur bahwa pengguna yang melakukan pencarian dalam bahasa “x” akan menginginkan hasil artikel bahasa “x”, bukannya halaman dengan konten serupa dalam bahasa “y”.

Misalnya, jika Anda membuat konten versi bahasa Indonesia ‘Apa itu Qurban?’ dan sekaligus anda mempunyai konten berbahasa Inggris ‘What is Qurban?’ sedangkan anda tahu keduanya memiliki kata kunci yang sama yaitu ‘Qurban’, maka yang perlu  Anda lakukan adalah dengan menandainya sebagai “Bahasa Indonesia” dengan menggunakan hreflang=”id” sehingga mesin telusur menyajikan konten berbahasa Indonesia kepada penelusur dengan IP negara yang bertutur dengan bahasa Indonesia, bukan versi bahasa Inggris. Ini dapat menurunkan tingkat bounce rate (rasio pentalan) dan meningkatkan konversi dengan memastikan audiens target Anda mendarat di versi halaman Anda yang paling sesuai bahasanya untuk mereka.

Hreflang juga dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki konten yang ditargetkan untuk varian suatu bahasa. Jika demikian, Anda dapat menargetkan halaman Anda secara lebih spesifik dengan memperluas atribut hreflang dengan anotasi yang menunjukkan wilayah mana konten dilokalkan, misalnya Spanyol mengunakan hreflang=”es-es” sedangkan Meksiko hreflang=”es-mx”, dan Britania Raya menggunakan hreflang=”en-gb” sedangkan Australia menggunakan hreflang=”en-au”. Ini sangat berguna bagi pengguna penargetan geografis untuk mengontrol variasi dalam mata uang, pengiriman, musim, dan budaya.

Perlu diketahui bahwa untuk saat ini Google dan Yandex saat ini menggunakan atribut hreflang, sedangkan Bing menggunakan language meta tag sebagai gantinya.

Di manakah atribut Tag hreflang di pasang?

Atribut hreflang dapat dipasang di HTML, header HTTP, atau peta situs. Hanya gunakan salah satu lokasi tersebut.

Seperti apa atribut hreflang?

Atribut hreflang pada setiap halaman harus menyertakan referensi untuk dirinya sendiri serta semua halaman yang berfungsi sebagai alternatif untuk itu. Jika situs web Indonesia Anda menjual produk kepada pelanggan di Spanyol, Prancis, Jepang, Korea dan Portugal, atribut hreflang untuk beranda Anda mungkin terlihat seperti ini:

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/id/” hreflang=”id-id” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/es/” hreflang=”es-es” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/ fr/” hreflang= “fr-fr” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/jp/” hreflang=”jp-jp” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/kr/” hreflang=”kr-kr” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com/pt/” hreflang=”pt-pt” />

Kode yang sama jangan lupa pasang di website Spanyol, Prancis, Jepang, Korea dan Portugal Anda.

Bahasa ISO dan kode wilayah

Google mendukung format ISO 639-1 untuk kode bahasa, dan Anda bisa mendapatkan yang lebih spesifik dengan menggunakan format ISO 3166-1 Alpha 2 untuk memberi sinyal wilayah mana yang Anda targetkan. Tidak semua kode intuitif (misalnya, kode untuk Inggris/United Kingdom adalah “gb” bukan “uk”), jadi periksa kembali sebelum menempelkan kode yang salah di seluruh situs Anda. Generator tag hreflang ini mungkin dapat membantu.

Anda dapat menggunakan beberapa hreflang pada satu halaman jika Anda ingin menunjukkan bahwa halaman tersebut ditujukan untuk pengguna di lebih dari satu negara atau wilayah. Misalnya, jika halaman menargetkan orang-orang yang berbicara bahasa Amharik di Etiopia dan Eritrea, Anda dapat menunjukkannya seperti ini:

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com” hreflang=”am-et” />

<link rel=”alternate” href=”http://domainanda.com” hreflang=”am- eh” />

Jangan lupa untuk menyertakan atribut hreflang umum tanpa kode wilayah untuk menangkap pencari berbahasa Amharik di Djibouti atau area lain di dunia yang Anda inginkan lalu lintasnya:

<link rel=”alternate” href=”http://example.com” hreflang=”am” />

Penargetan umum dengan x-default

Jika halaman Anda menyajikan konten dalam berbagai bahasa atau hanya meminta pengguna untuk memilih halaman yang diinginkan, Anda dapat memakai x-default untuk menunjukkan bahwa halaman tersebut tidak ditargetkan secara khusus. Itu terlihat seperti ini:

<link rel=”alternate” href=”http://example.com/” hreflang=”x-default” />

Efek Tag Hreflang pada peringkat

Atribut ini mungkin tidak membantu Anda meningkatkan lalu lintas; sebaliknya, tujuan menggunakannya adalah untuk menyajikan konten yang tepat kepada pengguna yang tepat. Mereka membantu mesin pencari menukar versi halaman yang benar ke dalam SERP berdasarkan lokasi pengguna dan preferensi bahasa. Untuk informasi tentang bagaimana penargetan geografis dapat membantu peringkat, pelajari tentang ccTLD (Top Level Domain berdasarkan Kode Negara).

Perbedaan antara hreflang dan kanonikalisasi

Kanonikalisasi adalah alat untuk menunjukkan kepada mesin telusur versi URL mana (masing-masing dengan konten yang sama) yang paling dominan untuk menghindari masalah duplikat konten. Di sisi lain, adalah alat untuk menunjukkan halaman mana yang berbeda (tetapi seringkali serupa) (berdasarkan bahasa atau wilayah) yang harus muncul dalam pencarian.

Google menyarankan untuk tidak menggunakan rel=”canonical” di seluruh versi negara atau bahasa situs Anda. Tetapi Anda dapat menggunakannya dalam versi negara atau bahasa.

Penulis: Mudhofar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.