8 Filosofi & Keunikan Rumah Joglo sebagai Rumah Adat Jawa

Rumah Adat Jawa Tengah: Keunikan dan Filosofi Ruangannya | Indozone.id

Di antara sederet keunikan Rumah Joglo, setiap sudut bangunan khas Jawa ini juga tidak lepas dari filosfinya yang dapat dikatakan distingtif. Ketahui selengkapnya mengenai Rumah Joglo di ulasan berikut ini, sampai tuntas, ya!

  • Filosofi Nama Rumah Joglo

Tahukah Anda bahwa Joglo merupakan gabungan kata Tajug Loro (Juglo)? Meski jarang diketahui, menurut masyarakat Jawa, Tajug Loro berarti dua gunung.

Nah, bagi masyarakat Jawa sendiri, gunung mempunyai makna filosofis, yaitu sebagai tempat yang tinggi dan juga sakral. Masyarakat Hindu daerah Jawa percaya, gunung merupakan tempat bersemayamnya para dewa dan roh-roh lainnya.

Filosofi Juglo yang berarti dua gunung juga dapat dibuktikan dari bentuk atap yang menyerupai gunung. Namun, seiring perkembangan zaman, bangunan lebih tersohor dengan sebutan Rumah Joglo.

Selain itu, Rumah Adat ini juga telah mempunyai berbagai variasi jenis yang banyak dibangun oleh berbagai kalangan.

  • Arsitektur Bangunan

Sebagaimana telah disebut sebelumnya, salah satu keunikan Rumah Joglo terletak di tiap-tiap sudut bangunan atau arsitektur yang diterapkan. Setiap ruang mempunyai nilai estetika, fungsi, hingga kental akan filosofinya.

  • Desain Tras Joglo yang Luas

Di antara kebanyakan Rumah Adat Jawa, tras yang luas tentu bukan lagi karakteristik yang terlihat asing, bukan? Hampir setiap bangunan adat di daerah Jawa Timur hingga Jawa Tengah menggunakan desain tras yang luas dan tanpa sekat.

Hal tersebut dimaksudkan agar setiap tamu yang datang untuk bersilaturahmi merasa leluasa. Selain itu, interaksi antartetangga juga bisa dirasakan lekatnya ketika duduk bersama di tras.

  • Jendela yang Besar dan Banyak

Letak keunikan Rumah Joglo berikutnya ada di bagian jendela yang tampak cukup besar. Selain itu, jumlah bagian tersebut pun dapat dikatakan lebih banyak dari rumah biasanya.

Sebagai informasi, jendela bagian depan bangunan berjumlah delapan. Jika dihitung hingga belakang, totalnya bisa sampai puluhan.

Berdasarkan faktanya, desain rumah seperti ini memang bukan murni dari Jawa, tetapi merupakan kombinasi antara Jawa dan Belanda. Meski begitu, arsitektur khas Jawa tetap kental di sudut-sudut lainnya.

  • Empat Tiang Penyangga

Uniknya rumah adat dari Jawa ini juga terletak di bagian pondasi utama atau disebut sebagai soko guru. Untuk diketahui, apa pun jenis bangunan Joglo dan berapa pun jumlah penyangganya, pondasi utama tetap dibuat hanya berjumlah empat.

  • Letak Pintu

Seperti diketahui, letak pintu Rumah Joglo biasa ditemukan berada di tengah. Berdasarkan filosofinya, keberadaan pintu ini diartikan sebagai lambang keharmonisan dan sikap terbuka pemilik rumah pada tamu.

  • Pagar dari Tanaman Perdu

Umumnya, pagar rumah zaman dulu diberikan pagar yang terbuat dari kayu. Namun, Rumah Joglo mempunyai keunikan dari pagarnya sebab terbuat dari tanaman perdu.

Objek yang biasa disebut pager mangkok ini menjulang dengan tinggi sekitar 1 meter. Hal ini dimaksudkan agar interaksi dengan tetangga dapat lebih mudah dan sosialisasi antarmasyarakat makin terasa.

  • Gambaran Status Sosial

Setiap masyarakat yang mempunyai bangunan dengan model Rumah Joglo dapat dipastikan merupakan kalangan menengah atas. Sebab, arsitektur dan desain yang tidak biasa saja, ditambah material jati yang terkenal mahalnya, secara tidak langsung menyatakan demikian.

Nah, itulah 8 filosofi dan keunikan Rumah Joglo yang sarat akan makna kemasyarakatan serta penuh nilai keindahan. Selain dari ulasan di atas, masih banyak lagi filosofi dan keunikan dari bangunan adat asal Jawa ini, bagaimana elok tenan, kan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.