Lebaran semakin dekat dan bahagia sebagian masyarakat Indonesia mudik menjadi salah satu tradisi yang tidak bisa dipisahkan. Mudik lebaran menjadi salah satu tradisi karena kebanyakan orang merantau ke kota-kota besar. Sehingga mudik menjadi penting karena menjadi salah satu momen untuk bertemu dengan keluarga di kampung halaman.
Akan tetapi, mudik kadang-kadang menjadi salah satu ajang untuk memamerkan apa yang sudah dicapai selama di kota besar. Justru hal tersebut yang bisa menjadikan batu sandungan sehingga bisa boncos secara finansial karena memaksakan kondisi yang tidak sebenarnya. Misalnya sengaja membawa mobil cicilan demi gengsi semata padahal kondisi finansial tidak memungkinkan.
Oleh karena itu ada beberapa tips dalam mengatur keuangan supaya mudik 2024 tidak boncos. Apalagi menjelang puasa dan Ramadan seperti ini biaya kebutuhan pokok merangkak naik. Sehingga perlu penyesuaian dari anggaran yang sudah diterapkan.
Rencanakan Anggaran Mudik dan Catat Pengeluaran
Banyak yang gagal dalam mengelola keuangan karena gagal dalam merencanakan anggaran yang harus dikeluarkan untuk mudik lebaran. Dengan adanya anggaran pengeluaran inilah kamu bisa memantau serta memonitor apakah pengeluaran kamu sudah melebihi batas atau masih dalam kondisi yang aman.
Oleh karena itu, ketika kamu sudah menghitung anggaran mudik, jangan lupa untuk mencatat semua pengeluaran supaya bisa menghitung berapa persen anggaran sudah tercapai. Anggaran yang perlu diperkirakan misalnya seperti biaya transportasi, penginapan, konsumsi, oleh-oleh dan kebutuhan lainnya selama di kampung halaman. Untuk proses pencatatan bisa dilakukan di buku secara manual atau melalui aplikasi secara online sehingga bisa kapan saja dilakukan pencatatan setiap pengeluaran dilakukan.
Manfaatkan Promo dan Diskon untuk Kebutuhan Pokok Saja
Memasuki bulan Ramadan biasanya promo dan diskon sudah mulai beredar baik dari marketplace maupun di beberapa Swalayan dan Departemen Store. Kamu bisa memanfaatkan promo dan diskon hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja apalagi biasanya menjelang Ramadan harga bahan kebutuhan pokok akan merangkak naik.
Dengan adanya promo dan diskon diharapkan bisa mengurangi beban kebutuhan pokok dan bisa dialokasikan untuk biaya mudik lainnya. Manfaatkan berbagai promo dari beberapa platform online maupun offline dengan menentukan harga yang terbaik.
Hindari Tambah Utang Jika Rasio Tidak Aman
Jika kamu mudik menggunakan dana paylater memang lebih terlihat praktis. Namun, perhatikan juga jangan sampai rasio utang kamu melebihi batas aman. Jika kamu sudah memiliki cicilan kredit online pastikan bahwa jumlah utang baru dan hutang lama tidak melebihi sepertiga dari penghasilan. sehingga rasio utang akan tetap dalam kondisi yang aman.
Pastikan juga kamu hanya memilih perusahaan yang sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Contohnya seperti Kredivo yang memiliki cicilan 3 bulan tanpa perlu bayar bunga, cukup hanya bayar biaya adminnya saja sebesar 3% dari harga barang yang dibeli.
Kredivo juga memiliki fitur cicilan 6 sampai dengan 12 bulan dengan bunga yang sangat rendah hanya 2,6% saja perbulan. Selain itu, bagi member premium bisa mendapatkan kesempatan untuk memperoleh limit pinjaman sampai dengan 50 juta. Jika kamu tertarik untuk menggunakan Kredivo, bisa mengajukan membership dengan mengunduh aplikasi resminya baik melalui Google Play Store maupun App Store.
Masak Sendiri Agar Lebih Hemat
Biaya konsumsi memang menjadi salah satu biaya yang diperkirakan cukup besar. Jika kamu bepergian dengan keluarga biaya makan menjadi salah satu yang harus diperhitungkan. Supaya tidak membengkak, bisa mencoba untuk menyiapkan masakan sendiri supaya bisa lebih hemat selama perjalanan maupun saat berada di rest area.
Masakan yang cocok untuk dibawa selama perjalanan mudik adalah makanan yang bersifat kering sehingga tidak mudah basi dan tetap bisa dinikmati selama dalam perjalanan. Contoh makanan kering misalnya seperti abon, kentang mustofa, rendang, dan lain sebagainya.
Optimalkan THR dengan Bijak
Tunjangan hari raya menjadi salah satu hak yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Tetapi, jangan langsung menggunakan tunjangan hari raya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Apalagi ujug-ujug ganti hp yang harganya selangit.
Alokasikan sebagian tunjangan hari raya untuk kebutuhan mudik, transportasi, penginapan, THR untuk keluarga di kampung halaman, dan sisanya untuk kebutuhan yang lebih penting secara jangka panjang seperti tabungan, investasi, dan dana pensiun.